Kesehatan gigi dan mulut seringkali luput dari perhatian utama dalam sistem kesehatan, padahal dampaknya terhadap kualitas hidup dan kesehatan tubuh secara keseluruhan sangatlah besar. Di Indonesia, garda terdepan dalam memajukan kesehatan gigi dan mulut adalah Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI). Sebagai organisasi profesi yang menaungi seluruh dokter gigi di tanah air, PDGI memegang peran vital sebagai pelopor, penggerak, dan penjaga standar dalam pelayanan kedokteran gigi nasional.
Sejarah Singkat dan Visi PDGI
PDGI didirikan pada 22 Januari 1950 di Yogyakarta. Kelahirannya dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan wadah persatuan bagi para dokter gigi di Indonesia pasca-kemerdekaan, dengan tujuan utama untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut serta mengembangkan ilmu kedokteran gigi.
Visi PDGI adalah menjadi organisasi profesi dokter gigi yang profesional, berintegritas, dan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia. Visi ini menunjukkan komitmen PDGI untuk tidak hanya berfokus pada internal profesi, tetapi juga pada kontribusi nyata bagi kesehatan publik.
Peran Kunci PDGI dalam Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional
PDGI menjalankan berbagai fungsi strategis untuk mencapai visinya, meliputi:
- Penyusunan dan Penegakan Kode Etik Profesi: PDGI adalah penyusun dan pengawal Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia (KODEKGI). KODEKGI menjadi pedoman utama bagi seluruh dokter gigi dalam menjalankan praktik mereka, memastikan standar moral dan etika yang tinggi. Melalui badan kehormatan, PDGI bertugas menangani pelanggaran etik, menjaga integritas profesi, dan melindungi kepercayaan masyarakat.
- Pengembangan Profesionalisme dan Kompetensi Dokter Gigi:
- Pendidikan Kedokteran Gigi Berkelanjutan (P2KB): PDGI secara aktif menyelenggarakan dan memfasilitasi program P2KB, seperti seminar, lokakarya, kongres ilmiah, dan pelatihan keterampilan. Ini memastikan para dokter gigi selalu memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini di bidang kedokteran gigi.
- Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi: PDGI terlibat dalam perumusan Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia (SKDGI) dan berperan dalam proses uji kompetensi serta sertifikasi dokter gigi, yang merupakan prasyarat penting untuk memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP).
- Pengembangan Spesialisasi: PDGI menaungi berbagai ikatan keahlian (kolegium) dan ikatan peminatan di bawahnya, seperti bedah mulut, ortodonti, periodonti, dan lainnya. Ini mendorong perkembangan subspesialisasi dan memastikan standar pendidikan dan praktik di masing-masing bidang spesifik.
- Advokasi Kebijakan Kesehatan Gigi Nasional: PDGI menjadi mitra pemerintah dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan terkait kesehatan gigi dan mulut. PDGI secara aktif menyuarakan isu-isu penting, seperti:
- Pemerataan Akses Pelayanan: PDGI menyoroti masalah keterbatasan akses masyarakat terhadap layanan dokter gigi, terutama di daerah terpencil, dan mengadvokasi solusi seperti penggunaan teledentistry atau distribusi dokter gigi yang lebih merata.
- Peningkatan Angka Kunjungan: Meskipun banyak masyarakat memiliki masalah gigi dan mulut, hanya sebagian kecil yang rutin mengunjungi dokter gigi. PDGI berupaya mendorong peningkatan kesadaran dan kunjungan rutin.
- Aspek Jaminan Kesehatan Nasional (JKN): PDGI terlibat dalam diskusi dan evaluasi implementasi pelayanan kedokteran gigi dalam sistem JKN untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan layanan.
- Edukasi dan Promosi Kesehatan Gigi dan Mulut kepada Masyarakat: PDGI secara rutin mengadakan berbagai kampanye dan kegiatan edukasi publik. Contohnya termasuk pemeriksaan gigi gratis, penyuluhan tentang pentingnya kebersihan mulut, cara menyikat gigi yang benar, diet sehat untuk gigi, dan pencegahan penyakit gigi dan mulut seperti karies dan penyakit gusi. Kegiatan ini sering berkolaborasi dengan instansi pendidikan, pemerintah daerah, dan pihak swasta (misalnya, melalui program Bulan Kesehatan Gigi Nasional/BKGN).
- Penyusunan Pedoman Praktik Klinis: PDGI secara berkala menyusun dan memperbarui pedoman praktik klinis (Clinical Practice Guidelines) yang menjadi acuan bagi dokter gigi dalam diagnosis, rencana perawatan, dan tindakan klinis, demi menjaga kualitas dan keamanan pasien.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun PDGI telah berkontribusi besar, tantangan dalam memajukan kesehatan gigi dan mulut nasional masih banyak. Masalah kesenjangan akses, biaya perawatan yang masih dianggap mahal, serta rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut preventif masih menjadi pekerjaan rumah besar.
Namun, dengan semangat kepeloporan dan dedikasi anggotanya, PDGI terus berinovasi. Pemanfaatan teknologi seperti teledentistry, penguatan kolaborasi lintas sektor, serta edukasi yang lebih masif dan terarah, akan menjadi kunci bagi PDGI untuk mewujudkan masyarakat Indonesia dengan senyum sehat dan kualitas hidup yang lebih baik. PDGI adalah bukti nyata bahwa profesi dokter gigi adalah garda terdepan dalam menjaga senyum sehat bangsa.