Sektor kesehatan, termasuk klinik gigi, secara inheren menghasilkan berbagai jenis limbah, termasuk limbah medis yang berpotensi infeksius dan berbahaya. Dalam konteks krisis iklim dan kelangkaan sumber daya, pendekatan linear “ambil-buat-buang” sudah tidak lagi berkelanjutan. Menyadari urgensi ini, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) mengambil langkah proaktif dengan memperkenalkan dan mendorong konsep Ekonomi Sirkular (Circular Economy) di klinik gigi, sebuah inisiatif ambisius untuk mengurangi limbah medis dan mendorong praktik daur ulang yang lebih bertanggung jawab.
Ekonomi Sirkular di klinik gigi bertujuan untuk meminimalkan limbah, memaksimalkan penggunaan kembali material, dan mengelola sumber daya secara efisien. Ini adalah pergeseran paradigma dari praktik tradisional yang berfokus pada pembuangan limbah, menuju model yang menekankan pengurangan, penggunaan kembali, daur ulang, dan pemulihan (4R). PDGI melihat ini sebagai bagian integral dari komitmen “Green Dentistry” yang lebih luas, untuk memastikan praktik dokter gigi tidak hanya menjaga kesehatan pasien, tetapi juga kesehatan planet.
Salah satu fokus utama PDGI adalah reduksi limbah di sumbernya. Ini berarti mendorong klinik untuk mengadopsi produk-produk yang dapat digunakan kembali daripada sekali pakai bila memungkinkan, memilih material dengan kemasan minimal, dan mengoptimalkan proses kerja untuk mengurangi sisa bahan. Contohnya termasuk penggunaan instrumen sterilisasi yang dapat dipakai ulang, atau penggunaan digitalisasi untuk mengurangi penggunaan kertas.
Selanjutnya, PDGI secara aktif mempromosikan program daur ulang yang efektif untuk limbah yang tidak dapat dihindari. Ini mencakup panduan spesifik untuk pemisahan limbah medis berbahaya (seperti amalgam merkuri) dari limbah umum, serta kerjasama dengan fasilitas daur ulang yang tersertifikasi untuk limbah non-medis seperti plastik, kertas, dan logam. PDGI juga mengedukasi anggotanya tentang teknologi baru dalam pengolahan limbah medis yang dapat mengurangi volume dan bahayanya.
Inisiatif ini tidak hanya berlandaskan pada tanggung jawab lingkungan, tetapi juga memiliki manfaat ekonomi dan operasional. Dengan mengurangi limbah, klinik dapat menghemat biaya pembuangan. Dengan menerapkan praktik daur ulang, sumber daya dapat dilestarikan dan ketergantungan pada material baru berkurang.
PDGI berkomitmen untuk terus mengedukasi, melatih, dan memfasilitasi dokter gigi Indonesia dalam mengadopsi prinsip Ekonomi Sirkular. Melalui seminar, lokakarya, dan publikasi, PDGI membekali anggotanya dengan pengetahuan dan alat yang diperlukan untuk mentransformasi klinik mereka menjadi model praktik yang lebih berkelanjutan. Dengan inisiatif ini, dokter gigi Indonesia tidak hanya menyembuhkan senyum, tetapi juga turut menjaga kesehatan bumi untuk generasi mendatang.